Cerita
ini berawal saat kami berlibur ke danau toba. Perjalanan menuju danau sangat
menyenangkan walaupun sempat tersesat di kota Pematang Siantar yang jalannya
sangat banyak belok kanan maupun kiri, maklumlah anak kampung. Karena mulai
tidak jelas maka kami pun memutuskan untuk bertanya kepada seorang kakek yang
sedang olahraga lari pagi. Dan ternyata jauh dari yang saya bayangkan, dahulu
saya selalu mendapatkan cerita bahwa orang-orang Batak yang sangat keras dan
terlihat sangar. Ternyata semua itu terbantahkan, saya sediri yang membuktikan
hal tersebut. Ternyata kakek tersebut sangatlah ramah dan menyambut kami dengan
senyuman manis tak terdapat sedikitpun raut terpaksa diwajahnya saat kami sampai di Kota Pematang Siantar yang bersih
dan bertanya jalan untuk menuju kota Parapat, dia pun memberi tahu jalan yang
sebenarnya.
Perjalanan menuju Parapat kami
tempuh dengan waktu yang relatif lama, namun dalam perjalanan kami di suguhi
panorama alam yang indah. Mulai dari pematang sawah yang terbentang dengan
indah dan tertata rapi. Di sepanjang jalan terdapat pedagang-pedagang bunga
yang indah. Jika bosan melihat pemandangan sawah anda janganlah hawatir karena
anda akan di suguhi dengan panorama hutan Pinus yang sangat rimbun dan indah, hingga
anda tak perlu menyalakan AC mobil anda karena udara di dalam mobil dapat saya
pastikan sangat dingin dan sejuk. Maka dari itu jangan lupa membawa Jaket,
Penutup kepala, sarung tangan, dan lainnya untuk menghangatkan diri anda.
Di perjalanan yang mengasyikan itu
kami terkejut karena ada sebuah mobil pribadi jenis Sedan terprosok kesamping
jalan raya dan membuat arus jalan sedikit tersendat, maklum mungkin karena
supir mengantuk dan jalannya yang berkelok-kelok. Maka dari itu jika anda
hendak kesana pastikan anda tidak dalam kondisi lelah, mengantuk, dan sekit
(dala artian anda harus Fit) jika tidak dalam kondisi fit, lebih baik istirahat
sejenak atau bergantian dengan teman untuk mengendarai mobil anda.
Sampai di daerah Danau Toba anda
akan di sambut dengan tebing-tebing cadas yang sangat terjal melambangkan
betapa tingginya kekayaan dan keindahan negri ini. Setelah itu anda akan
melihat hamparan air dan itulah Danau terindah dan terbesar di Pulau Sumatera
dan tentunya di Indonesia yaitu Danau
Toba. Itu adalah pertama kali saya berkunjung kesana, saya takut di sana
orang-orang nya kurang bersahabat. Tak kami sangka ternyata di sana telah ramai
dengan para wisatawan domestik maupun mancanegara, namun memang di sana terlalu
susah mecari tempat parkir karena telah penuh dengan mobil-mobil wisatawan
(semoga di kemudian hari dapat di tambah areal parkirnya).
Di tengah-tengah kesulitan mencari
tempat parkir tiba-tiba suasana di dalam mobil kami menjadi panik dan gaduh,
ternyata salah seorang keponakanku mengalami step. Panik bercampur sedih pun
semakin menyeruak, kami bertanya kepada warga sekitar di mana klinik terdekat?
Namun mereka menjawab “ada di depan gapura masuk tadi”, mendengar itu kami
semakin panik karena jarak yang sangat jauh dan jalanan yang macet dan tak
mungkin memutar balik mobil. Kamipun berlari mencoba mencari pertolongan, dan
lagi-lagi tidak ku sangka ada seorang ibu menyuruh suaminya untuk mengantar ke
klinik terdekat walaupun kami tahu suaminya itu hendak pergi bekerja. Dan
akhirnya keponakanku yang baru berusia1,5 tahun itu bersama ibu dan kakakku di
antar ke Klinik terdekat. Aku, adik, kakak dan keponakan yang lainpun berjalan
menuju klinik, sedangkan Ayah memutarkan mobil kami untuk menuju ke Klinik.
Tanpa sendal dan sepatu kami terus berjalan dan akhirnya sampai di klinik dan
ternyata itu adalah Rumah Sakit bukan Klinik, hanya saja ukurannya yan kecil
seperti klinik.
Dan Alhamdulillah ternyata
keponakanku tersebut tidak kenapa-kenapa, hatipu sedikit lega walaupun kami
menjadi tidak ingin berlama-lama berada di sana, kami hendak pulang saja namun
perawat di sana mencoba menenangkan kami bahwa keponakanku itu baik-baik saja
dan kami di anjurkan untuk melanjutkan liburan kami namun kami tetap beranjak
pulang menuju Labuhan Batu Selatan. Namun sebelum itu kami berhenti di sebuah
rumah makan tepat di atas BATU GANTUNG yang banyak di ceritakan orang namun aku
tak sempat melihatnya.
Dari cerita itu baruku sadari bahwa
penilaian orang selama ini tentang orang BATAK adalah salah total. Saya akan
menguraikan fakta bahwa orang batak juga sangat Ramah dan Baik.
1.
Kami
di beri petunjuk atas arah menuju Parapat dengan sangat ramah dan santun.
2.
Ternyata
orang yang mengantar keponakanku ke Klinik tadi tidak mau di bayar, dia ikhlas
dalam membantu orang yang sedang membutuhkan
3.
Kami di peerbolehkan menumpang makan di sebuah
warung padahal kami memakan bekal dari rumah, dan itu menunjukkan bahwa ereka
sangat baik.
Jadi apa yang membuat kita takut kepada mereka??? Batak, Jawa,
Dayak, dan suku-suku lain pada intinya sama, mereka semua baik hanyasaja ada
beberapa orang dari mereka yang jahat. Mungkin juga orang menilai karena watak
orang batak yang terlihat keras tapi itulah ciri khas mereka dan kita tak perlu
takut.
Di sini Saya juga hendak memberikan pendapat kepada pemerintah
setempat yang mungkin dapat di pertimbangkan.
1.
Buatlah
tempat parkir baru yang besar (Kira-kira 200m-500m dari Parapat). Mungkin
dengan begitu akan ada lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar untuk
menyediakan transportasi yang dapat mencapai prapat namun bebas emisi dan ramah
lingkungan (Contoh : Delman, Kuda Tunggang, Gerobak yang di tarik kerbau, dsb)
sehingga pengunjung juga dapat menikmati alam toba yang sangat indah dan merasa
aman atas kendaraannya namun jangan memberatkan pengunjung dengan biaya yang
mahal.
2.
Buatlah
Pamlet HALAL yang bersar di gapura Prapat. Mungkin pemda dapat bekerjasama
dengan MUI, Muhammadiah, Nahdatul Ulama, dan BPOM untuk memberikan sertifikat
HALAL bagi seluruh makanan yang di jual di Toba. Karena kita tidak dapt pungkri
bahwa pengunjuang Danau Toba adalah Muslim yang tentunya membutuhkan makanan
yang Halal, sehingga dengan adanya jaminan bahwa segala barang yang ada di sana
adalah halal maka pengunjung tidak akan was-was lagi.
3.
Buatlah
Salon khusus bagi warga sekitar sehingga mereka berpenampilan menarik dan tidak
mengesankan kurang menyambut para wisatawan, mungkin dengan berpenampilan lebih
fress akan banyak pengunjung yang betah untuk berlibur ke Danau Toba.
4.
Selalu
siagakan Petugas Kepolisian, Ambulance + dokter, Pemadam Kebakaran, BASARNAS,
dan petugas-petugas lain yang dapat melancarkan dan mengamankan areal
pariwisata kebanggaan SUMUT dan INDONESIA.
Mari kita tunjukkan bahwa SUMUT adalah tempat yang Bersih, Rapi dan
pantas untuk di kunjungi para wisatawan, dan tentunya degan penduduknya yang
Ramah-ramah dan bersahabat. Dan bagi para pencari keindahan alam Indonesia
janganlah berspekulasi yang tidak-tidak sebelum anda mencobanya. Banyak orang
yang selalu membandingkan antara Danau Toba dengan Bali, menurut saya lebih
indah Toba karena kita dapat menikmati alamnya sambil belajar sejarah
terbentuknya Danau Toba menurut ilmu pengetahuan dan legenda masyarakat
sekitar. Namun kenapa Danau Toba kurang di populer untuk menjadi tujuan wisata
kita di bandingkan Bali?
Perlu anda ketahui orang Batak memang memiliki wajah dan watak yang
keras, namun jika anda mengenal dan lebih memahami mereka maka anda akan
mendapati bahwa mereka juga sangat ramah dan bersahabat. Jangan pernah menilai
sebelum anda mengunjunginya. Mari kita lestarikan dan kita kembangkan potensi
wisata negeri kita , dan marilah kita ramaikan. Jangan sampai kita tahu wisata
di luar negeri tapi tidak tahu tempat wisata di negeri sendiri.
Mungkin itu saja yang dapat saya
tulis, komentar dan saran selalu saya terima.
TERIMAKASIH.....:-)
SIAPA NAMAMU??
Tulislah sesuatu tentang Negaramu,
Provinsimu, Kotamu, Kecamatanmu, dan bahkan Desamu.
Agar Aku, Dia, Kami,
dan Mereka tahu batapa Indah, Kaya dan eratnya persatuan Ragam
Budaya negeri kita ini (INDONESIA).